![](https://static.wixstatic.com/media/813829_2cccee89175944fb92b14ac2b5b6bca2~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_1470,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/813829_2cccee89175944fb92b14ac2b5b6bca2~mv2.jpg)
Torticolis merupakan gangguan pada otot leher berupa memendeknya otot sternocleidomastoideus sehingga kepala anak berputar dan miring ke satu sisi.
Apa penyebab torticolis?
Torticolis bisa disebabkan beberapa faktor yaitu cedera pada otot leher saat persalinan dengan menggunakan forceps, riwayat posisi bayi lahir sungsang, adanya tumor pada jaringan sekitar leher, serta posisi tidur dan menyusu cenderung menengok ke satu sisi.
Bagaimana cara deteksi dini torticolis pada anak?
a) Lihat posisi kepala saat telentang apakah lurus atau miring
b) Pergerakan leher dan kepala bayi terbatas
c) Raba otot leher mulai dari belakang telinga hingga tulang dada bagian atas untuk merasakan ada tidaknya ketegangan/ penebalan otot leher
d) Saat didudukkan anak kesulitan mempertahankan posisi kepalanya agar tetap tegak
e) Wajah anak tampak asimetris
6 gejala yang sering dijumpai :
1. Selalu melihat ke sisi yang sama
Gerakan leher yang tampak tidak normal dan kaku
3. Kepala terlihat miring ke 1 sisi pada saat istirahat. Hal ini sering dijumpai saat anak duduk di car seat
4. Kesulitan minum susu saat digendong di sisi tertentu. Bayi cenderung menangis dan menolak minum
5. Ada bagian kepala bayi yang rata karena tekanan terus menerus di sisi tertentu dalam jangka waktu lama
6. Jika hal ini dibiarkan berlarut larut, dapat menyebabkan ketidakseimbangan wajah sisi kanan dan kiri. Seperti mata sebelah lebih kecil atau pipi sebelah lebih berisi.
Bagaimana cara mengatasi torticolis?
a) Pemberian infrared, ultrasound, dan massage untuk mengurangi ketegangan pada otot leher
b) Lakukan stretching untuk meningkatkan fleksibilitas otot leher
c) Latih anak untuk sering menoleh ke sisi yang berlawanan menggunakan mainan berbunyi
Penatalaksanaan tortikolis pada bayi sebaiknya dilkaukan sedini mungkin, karena semakin dini maka perbaikan akan semakin signifikan.
Latihan peregangan pada otot leher perlu diberikan setiap hari secara pasif secara lembut.
Dalam melakukan Latihan , dibutuhkan bantuan orang lain untuk stabilisasi bahu saat melakukan peregangan.
Selain itu terapi okupasi dapat diberikan dengan cara melakukan latihan dengan aktivitas permainan pada bayi/ anak dengan posisi saat tidur, duduk, menggendong, atau berbalik, minum susu, atau makan. Penatalaksanaannya dengan cara meletakkan mainan di depan bayi/anak.
Ortosis juga sering digunakan pada beberapa kasus berupa neck collar pada anak. Jenis neck collar disesuaikan dengan kasus dan usia anak.
Comments